Selasa, 04 September 2018

Tetap Kau, RINDU

Tak sanggup lagi ku tuk berucap. Tanganku tak mampu lagi mengeluarkan kata tentang apa yang kurasa. Bibirku kelu, tanganku ngilu. Air mata marah, karena tuannya berusaha mengurasnya setiap hari. Lagu pun tak mampu untuk mewakili perasaanku. Kali ini aku sulit memahami rasaku. Tak mampu ku ungkapkan. Kertas, pena, dia pun seakan lelah dengan yang kurasa. Dia mungkin saja bosan, karena tangan ini selalu menari-nari merangkai huruf yang itu-itu saja. Ya, R-I-N-D-U.

Rindu, kau indah. Senang bisa bertemu, berkenalan, dan berteman dekat denganmu. Terimakasih telah menemani hariku, senangku, sunyiku, dan sepiku.
Rindu, kau lucu. Kau seringkali membuatku tersenyum walau sesekali kau membuatku menangis.

Teruntukmu yang kuharap juga rindukanku. Rindu yang telah kita buat jangan pernah kita salahkan. Ia bukan sesuatu yang membuat kita, tapi kitalah yang membuatnya. Karena mencintai seseorang bukan berarti harus mengucapkan atau menuliskan namanya setiap hari. Tapi lebih jauh daripada itu.

Untuk yang ku panggil sayang,
Dan kucintai berulang-ulang.

IMPERFECT

Dia nggak sempurna. Dia pernah buat aku sedih, nangis, marah, bahkan kecewa. Aku juga pernah merasa terbuang dan tak berharga baginya. Tap...