Senin, 17 April 2017

Akulah Seseorang yang Hebat

Kan sudah ku bilang, rinduku biarlah jadi urusanku. Kau mau rindu atau tidak biarlah itu yang akan jadi urusanmu. Kau tahu tidak? Akulah seseorang yang hebat, aku rela merindu dan menunggu. Mungkin aku lebih sering terdiam, namun bukan berarti aku tak perasa. Hatiku menangis walau pipiku kemarau, tapi sudahlah tak usah mendramatisir keadaan. Yang jelas aku tak akan mengomel. Karena sejak saat itu aku mulai belajar untuk benar-benar tenang dan sabar. Aku mulai bersikap dewasa untuk menghadapi semua terutama dirimu. Kau ingin aku seperti itu bukan? Tak merengek saat kau tinggalkan. Sepertinya kau berhasil. Namun jika sesekali aku acuh, artinya aku bertarung keras dengan egoku. Niatku memang baik, tapi perasaan tak bisa diajak kompromi. Perasaanku tak bisa berdusta. Bagaimana? Apa sekarang kau sependapat denganku?  Apa kau juga menganggapku hebat? Jika iya, aku akan berterimakasih padamu. Karenamu aku hebat. Jika tidak, TERSERAH KAU.

Untuk yang ku panggil sayang,
Dan kucintai berulang-ulang.

Kamis, 13 April 2017

Bukankah Hari Ini Hari Jadi Kita?

Kau tahu wanita apa yang tak tahu diri?
Dia adalah wanita yang tidak menuliskan satupun puisi untuk lelakinya di hari ini. Lalu, bukankah hari ini adalah hari jadinya?

Entahlah, kenapa lidahku hari ini jadi kelu. Otakku susah untuk merangkai kata walau sudah kupaksa. Hari ini otakku hanya penuh dengan memori-memori tentangmu. Ingatan tentang beberapa tahun silam saat kau berkata ingin memberi warna di hidupku yang saat itu abu-abu. Masih sangat jelas teringat, rasanya baru kemarin telingaku mendengarnya.

Ya, memang aku tak tahu diri. Aku hanya mampu mengumbar kata rindu di setiap harinya. Sedangkan hari ini tak sepatah katapun keluar dari bibirku. Maaf. Yang harus kau percaya adalah, aku bahagia bertemu dengan seseorang sepertimu diantara milyaran orang yang ada. Apa aku boleh merasa beruntung? Mungkin harus bersyukur!

Untuk yang ku panggil sayang,
Dan kucintai berulang-ulang.

Jumat, 07 April 2017

Terimakasih, Tuan

Untukmu yang kurindukan berulang-ulang. Aku sangat merindukanmu disetiap harinya. Itu sudah seperti menjadi makanan harianku, dia menjadi pelengkap rasa-rasa yang lain. Apa kau pun begitu? Ah, aku tak peduli. Yang kupedulikan cukup rinduku saja. Kau tak rindupun itu hakmu.

Untukmu yang sekarang tak bisa kutatap matanya. Sesekali kau buat pipi ini basah tak pernah kemarau. Entah karena rindu atau sikapmu. Tapi tetap saja tak henti kupikirkanmu.

Kamu, tanpa disadari selalu memberiku kekuatan yang membuat aku tidak menyalahkan siapapun juga tidak menyalahkan keadaan tentang sebuah jarak. Kamu selalu mampu memberiku rasa percaya bahwa ada cahaya di ujung lorong sana, ada bahagia di ujung jalan sana. Terimakasih, Tuan. Aku mencintaimu seburuk-buruknya perlakuanmu padaku.

Untuk yang ku panggil sayang,
Dan kucintai berulang-ulang.

Minggu, 02 April 2017

Rindu Kenangan

Setiap orang punya kisahnya masing-masing. Dalam kisahnya, ia harus berjuang, berdiam dan menunggupun juga bagian dari perjuangan.

Setiap malamku selalu ku isi dengan kenangan dan ingatan. Entah mengapa akhir-akhir ini aku rindu. Rindu untuk jalan berdampingan dan menyatukan kedua telapak tangan lewat sela-sela jari. Aku rindu akan genggaman tanganmu yang dulu tak pernah sedikitpun kau lepas dari tanganku. Aku harap kamu mengerti yang ku maksud. Dengan ketidakpekaanmu itu, mengapa aku bisa mencintaimu dengan cinta yang tak benar-benar aku pahami?

Atau memang lebih baik begitu? Daripada tangannya saling genggam namun hati saling hantam, terlihat mesra dalam terang tapi tak akur dalam gelap. Yaahhh, apalah arti jalan berdampingan namun hati bersebrangan, apalah makna bergandengan tangan namun hati ada pertempuran. Aku berharap bisa berfikir positif dan mensyukuri apa yang terjadi saat ini. Bersyukur merindukan hal indah bersamamu.

Ada perasaan rindu yang tak benar-benar aku ungkapkan. Rindu yang kudiamkan, terlalu sibuk pada penantian hingga berakhir pada air mata. Kekhawatiranku yang tak pernah kuceritakan padamu, tentu tak pernah kau pikirkan. Ketakutanku membungkam segalanya. Aku takut. Aku takut dangan banyak hal yang diam-diam menyerang kita dari belakang. Kebersamaan kita yang memang tak berjalan dengan mudah ini cukup membuatku lelah. Apakah kisah kita punya akhir bahagia? Seringkali kumaafkan kesalahanmu, seringkali kumaklumi keegoisanmu, dan selalu keberikan senyum terbaik ketika sesungguhnya aku ingin menangis.

Untuk yang ku panggil sayang,
dan kucintai berulang-ulang.

Sabtu, 01 April 2017

Serahkan Saja pada Hati

Mungkin aku gila. Aku sering memperhatikanmu diam - diam. Hidupmu kuselami hingga dengan cepat aku tau benar tingkah lakumu. Mempelajari hatimu. Hingga tanpa kau berucap aku paham yang kau maksud. Pelajarilah hatiku juga, setelah kau paham, kita tak akan khawatir saat jarak memisahkan kita. Karena kita akan tetap berkomunikasi dengan erat lewat hati. Biarlah hati kita yang bersuara, berkata, dan memahami apa yang ia mau.

Untuk yang kupanggil sayang,
Dan kucintai berulang-ulang.

IMPERFECT

Dia nggak sempurna. Dia pernah buat aku sedih, nangis, marah, bahkan kecewa. Aku juga pernah merasa terbuang dan tak berharga baginya. Tap...