Jumat, 07 April 2017

Terimakasih, Tuan

Untukmu yang kurindukan berulang-ulang. Aku sangat merindukanmu disetiap harinya. Itu sudah seperti menjadi makanan harianku, dia menjadi pelengkap rasa-rasa yang lain. Apa kau pun begitu? Ah, aku tak peduli. Yang kupedulikan cukup rinduku saja. Kau tak rindupun itu hakmu.

Untukmu yang sekarang tak bisa kutatap matanya. Sesekali kau buat pipi ini basah tak pernah kemarau. Entah karena rindu atau sikapmu. Tapi tetap saja tak henti kupikirkanmu.

Kamu, tanpa disadari selalu memberiku kekuatan yang membuat aku tidak menyalahkan siapapun juga tidak menyalahkan keadaan tentang sebuah jarak. Kamu selalu mampu memberiku rasa percaya bahwa ada cahaya di ujung lorong sana, ada bahagia di ujung jalan sana. Terimakasih, Tuan. Aku mencintaimu seburuk-buruknya perlakuanmu padaku.

Untuk yang ku panggil sayang,
Dan kucintai berulang-ulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IMPERFECT

Dia nggak sempurna. Dia pernah buat aku sedih, nangis, marah, bahkan kecewa. Aku juga pernah merasa terbuang dan tak berharga baginya. Tap...